Di kala nyaman, tak selamanya kita merasa nyaman
Ada sebuah lorong perjalanan yang selalu kita lewati
Ada setiap batu loncatan yang harus kita pijak
Namun kemananya kita pergi? Bahkan tujuan tak membawakan arti
Kala kita berada di tempat yang asing, lalu belajar dan antusias, dan mendapat sorak sorai
Suka? Ya, tentu. Namun sungguh? Atau hanya sebuah kepura-puraan karena yang kita tahu bahwa segalanya hanya tentang pencitraan
Aku bertemu dengan diriku di persimpangan jalan
Mencoba mencari sosok yang membawaku sejauh ini, ku pegang pergelangan tangannya, ku ajak berlari, namun aku takut karena ia mencoba melepaskan genggaman dan melangkah menuju kerumunan yang mana banyak mesin lensa bertebaran
Apa yang terlintas pada pikiran? "Aku ingin kembali pada tempatku yang dulu"
Tempat di mana aku merasa sangat nyaman
Senyaman tangan ibu menggenggam tangan putri kecil yang tak lagi kecil
Senyaman lelucon ayah yang mencoba menghibur gadis perawannya
Aku akan mencoba mencari diriku, jika ternyata bukan diriku yang sekarang, aku akan kembali.