Senin, 28 September 2020

KEMBALI

Di kala nyaman, tak selamanya kita merasa nyaman

Ada sebuah lorong perjalanan yang selalu kita lewati

Ada setiap batu loncatan yang harus kita pijak

Namun kemananya kita pergi? Bahkan tujuan tak membawakan arti

Kala kita berada di tempat yang asing, lalu belajar dan antusias, dan mendapat sorak sorai

Suka? Ya, tentu. Namun sungguh? Atau hanya sebuah kepura-puraan karena yang kita tahu bahwa segalanya hanya tentang pencitraan

Aku bertemu dengan diriku di persimpangan jalan

Mencoba mencari sosok yang membawaku sejauh ini, ku pegang pergelangan tangannya, ku ajak berlari, namun aku takut karena ia mencoba melepaskan genggaman dan melangkah menuju kerumunan yang mana banyak mesin lensa bertebaran

Apa yang terlintas pada pikiran? "Aku ingin kembali pada tempatku yang dulu"

Tempat di mana aku merasa sangat nyaman

Senyaman tangan ibu menggenggam tangan putri kecil yang tak lagi kecil

Senyaman lelucon ayah yang mencoba menghibur gadis perawannya

Dan senyaman bisikan Tuhan, kala menjawab doa-doa hambanya

Aku akan mencoba mencari diriku, jika ternyata bukan diriku yang sekarang, aku akan kembali.