Aku sering berpikir bahwa merindukan itu harus bertemu
apabila tidak, benar benar tidak karuan sudah perasaan ini
pikiran kalut, semacam badmood tapi entah harus dilampiaskan pada apa, pada siapa, dan apa obatnya
aku sering berpikir bahwa kerinduan itu tentang cinta yang memuncak, tentang dua hati yang wajib bersua, bertatap muka
melihat wajahnya dalam hitungan detik saja membuat hati meleleh seperti mentega dipanaskan di atas wajan
lalu senyum, dengan hati yang yang berbunga bunga
sampai aku sadar bahwa
kerinduan bukan hanya tentang bertemu
bukan hanya sekadar saling bertukar pesan dengan isi "aku rindu"
tetapi mendoakan dan mengharap kepada Sang Pemilik Hati
agar orang yang sedang kau rindu, balik merindu
karena tidak adil bukan rasanya, jika hanya kita saja yang disiksa rindu?
doakan
doakan
agar hanya kau yang selalu ada di hatinya, setelah Tuhan dan kedua orang tuanya
doakan
semoga dia selalu dalam keadaan yang baik-baik saja
ya, kewajibanmu hanya itu
di setiap akhir salam setelah sujudmu, memintalah
semoga Allah selalu melindunginya
dan berakhir pada pertemuan
yang tak pernah kau duga duga sebelumnya
selamat rindu..
yang jatuh meski bukan pada malam minggu
Dan sialnya, rinduku hanya selalu tentang kamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar