Senin, 19 Oktober 2020

Burung dan Lembayung

Kisah perkumpulan beberapa macam jenis burung yang dirajai oleh burung garuda.

Pada beberapa waktu yang lalu sang garuda telah mengumumkan bahwa akan ada perayaan penyambutan anggota kelompok baru. Ketika waktu pelaksanaan pesta semakin dekat, garuda memanggil seekor burung pipit dan mengajaknya ngobrol berdua:

"wahai pipit, pesta semakin dekat, apakah kamu sudah melakukan persiapan untuk pesta ini? Bagaimanapun aku telah mengamanahimu untuk bertanggung jawab atas pesta penyambutan anggota baru" pipit pun menjawab "sudah wahai paduka, hamba telah membuat beberapa perencanaan. Dan untuk siapa yg akan memimpin pesta nanti, izinkan hamba menunjuk gagak sebagai pemimpin." "gagak? Apakah kau yakin? Pikirkan sekali lagi" tanya garuda sedikit ragu. "hamba sudah sangat yakin, hamba percaya padanya. Pesta ini akan sangat meriah bila dia bisa membantu hamba melaksanakannya. Dalam acara2 sebelumnya pun saya tidak pernah kecewa dalam memilih pemimpin" sang Raja pun hanya diam saja dan mengangguk ragu. 

Si pipit pun segera memberitahu gagak akan hal itu, sang gagak sangat senang ditunjuk menjadi pemimpin untuk sebuah acara pesta. Dan meyakinkan pipit bahwa pesta akan berjalan dengan meriah nantinya. 

Hari berikutnya, akan diadakan rapat untuk membahas pelaksanaan pesta tersebut. Di sana sudah berkumpul semua burung termasuk sang raja Garuda. Dalam pertemuan dibahas lah semua konsep acara,  dari sistem seleksi anggota baru, hingga makanan apa yg hendak disajikan saat pesta nanti. Si pipit cukup kaget, karena hal itu pipit sama sekali tidak tahu. Belum ada diskusi antara gagak dan pipit. Lalu pipit tetap berpikir positif, baik lah mungkin hal tersebut telah diputuskan gagak tanpa meminta pertimbangan pipit adalah untuk urgensi. Yg penting bagi pipit adalah yang terbaik saja asal pesta bisa berjalan dengan baik.

Esoknya garuda mengirim pesan pada pipit "wahai pipit, bagaimana pendapatmu mengenai tempat pesta? Apakah kamu setuju?" pipit sedikit kaget dengan pertanyaan itu karena pipit bahkan tidak tahu apa apa mengenai tempat pesta. "apakah gagak belum memberitahumu kalau kita akan mengadakan pesta di hutan cerme?" "maaf paduka, gagak tidak memberitahu apa apa pada hamba. Bahkan tidak ada satu pun obrolan/pesan dari gagak kepada hamba" "kamu jangan lah bercanda, semalam gagak telah melaksanakan perkumpulan dengan burung burung lain. Apakah kamu tidak hadir?" "maaf paduka, bahkan gagak tidak mengundang hamba dalam perkumpulan itu"

Sejak saat itu, pipit lebih sering merenung. Ia menunggu pesan dari gagak, berharap akan ada diskusi mengenai pesta. Namun hari-hari berlanjut tak ada kabar apa pun dari sang gagak. Sang gagak menjadi sombong, merasa bisa melaksanakan pesta itu sendiri tanpa bantuan si pipit karena menganggap pipit kerdil dan tak mampu duajaknya diskusi. Gagak lebih senang membahas pesta itu bersama burung2 yg lain. Pipit merasa benar-benar tidak dibutuhkan dan nyali nya semakin kecil. Hari-hari pipit merasa sedih, tidak pernah seumur hidupnya diberlakukan seperti itu, bahkan sang Raja Garuda pun benar2 sangat menghormati dan mengayomi pipit serta burung2 lainnya. 

Pipit memutuskan untuk menarik diri dari pelaksanaan pesta. Burung kenari yang mendengarnya sangat kesal, ia tidak terima sahabatnya itu diperlakukan tidak adil dan semena mena. Ia bahkan juga mengancam tidak mengikuti pesta kalo si pipit tidak ikut. Dia marah pada pipit kenapa pipit tidak mau menegur sang gagak karena ia tahu pipit memiliki kedudukan yg tinggi dari gagak. Dan pipit hanya menjawab "aku lebih menyukai kedamaian daripada harus menuruti egoku sendiri. Mungkin ini cara terbaikku, diam. Agar semua tetap baik2 saja. Aku sudah izin pada paduka raja, dan raja mengizinku pergi untuk sementara. Dengan syarat aku harus kembali lagi ke sini"

Raja sangat sedih dan kecewa, ia kehilangan 1 anggota yg sangat berarti. Namun untuk saat ini ia tidak bisa bertindak apa apa selain support keputusan si pipit

Pipit pun terbang jauh ke arah selatan untuk menenangkan diri. Ia tak pernah lagi terlihat dalam pertemuan atau rapat perkumpulan. Satu per satu burung menyadari, dan mempertanyakan. Lalu sang gagak berorasi di depan burung burung lain, bahwa si pipit tidak melaksanakan amanahnya, pipit menghilang dan tidak bertanggung jawab atas pestanya. Ia menggiring opini burung2 lain atas apa yg dilakukan pipit adalah salah, tanpa pernah ia mengoreksi bahwa kesalahan juga terletak pada dirinya. Bahkan untuk apapun yg ada dalam tiap perkumpulan selalu ia laporkan pada gagak gagak yang lain, lalu mereka menertawai bersama2 seakan pertemuan2 itu adalah sebuah lelucon. 

Sekali lagi, sang Raja masih belum bisa berbuat apa2 karena demi menjaga perdamaian anggota kelompoknya. Karena apa yg akan dilakukan oleh gagak dan kawanannya bisa menjadi boomerang tersendiri untuknya, dan anggota burung lainnya. ia hanya merasa bersalah pada pipit karena tak bisa melindunginya

Selamat gagak, kamu menang. 

Tapi kamu tidak sadar bahwa kamu sedang berada dalam dunia lembayung

Yang lama dan semakin lama akan melilit tubuhmu sendiri

Kau terus mencari celah untuk mencela si pipit

Hidupmu penuh hitam seperti bulumu

Kau akan terus hidup seperti itu

Sedang pipit? Hidup tenang  dan bahagia bersama kehidupan barunya dengan menghapus semua dendam yang ada

-RN

Kamis, 08 Oktober 2020

Selamat Malam

Tempatkan malam pada edarnya
istirahatkan segala yang ada dalam dirimu

Bukan, kamu bukan manusia sekuat itu
berhentilah untuk bersikap "aku baik baik saja" padahal hatimu begitu terluka

Sesama air yang menyegarkan
segelas air putih mungkin baik untuk mengantarmu tidur
tapi 2 rakaat witir lebih menenangkan pikirmu
lalu segera lah beranjak
dan maafkan semua untuk hari ini
maafkan mereka yang mungkin telah menyakitimu,
yang mengubah tawamu menjadi air mata
maafkan mereka, untuk dirimu sendiri
dan demi esok yang lebih elok

Kamu mungkin tak memiliki raga dan batin sekuat itu
namun hatimu yang memaafkan, mampu mengalahkan segalanya
hingga kamu percaya
bahwa kamu, sudah benar baik-baik saja

Allah sayang kamu, asal bersabar ya
oh satu lagi, sholatnya jangan sampai lupa
karena keduanya, adalah sebaik-baiknya penolong kita
kata siapa sabar ada batasnya?
dibuka lagi yuk Az Zumar nya

Sudah, malam ini waktunya kamu bahagia
caranya? Hapus yang gelap, nyalakan pelita
Eits, bukan lampu, tapi hatimu

Selamat malam, don't forget to forgive.

Senin, 28 September 2020

KEMBALI

Di kala nyaman, tak selamanya kita merasa nyaman

Ada sebuah lorong perjalanan yang selalu kita lewati

Ada setiap batu loncatan yang harus kita pijak

Namun kemananya kita pergi? Bahkan tujuan tak membawakan arti

Kala kita berada di tempat yang asing, lalu belajar dan antusias, dan mendapat sorak sorai

Suka? Ya, tentu. Namun sungguh? Atau hanya sebuah kepura-puraan karena yang kita tahu bahwa segalanya hanya tentang pencitraan

Aku bertemu dengan diriku di persimpangan jalan

Mencoba mencari sosok yang membawaku sejauh ini, ku pegang pergelangan tangannya, ku ajak berlari, namun aku takut karena ia mencoba melepaskan genggaman dan melangkah menuju kerumunan yang mana banyak mesin lensa bertebaran

Apa yang terlintas pada pikiran? "Aku ingin kembali pada tempatku yang dulu"

Tempat di mana aku merasa sangat nyaman

Senyaman tangan ibu menggenggam tangan putri kecil yang tak lagi kecil

Senyaman lelucon ayah yang mencoba menghibur gadis perawannya

Dan senyaman bisikan Tuhan, kala menjawab doa-doa hambanya

Aku akan mencoba mencari diriku, jika ternyata bukan diriku yang sekarang, aku akan kembali.

Sabtu, 30 Maret 2019

Tentang Kamu

Aku sering berpikir bahwa merindukan itu harus bertemu
apabila tidak, benar benar tidak karuan sudah perasaan ini
pikiran kalut, semacam badmood tapi entah harus dilampiaskan pada apa, pada siapa, dan apa obatnya

aku sering berpikir bahwa kerinduan itu tentang cinta yang memuncak, tentang dua hati yang wajib bersua, bertatap muka
melihat wajahnya dalam hitungan detik saja membuat hati meleleh seperti mentega dipanaskan di atas wajan
lalu senyum, dengan hati yang yang berbunga bunga

sampai aku sadar bahwa
kerinduan bukan hanya tentang bertemu
bukan hanya sekadar saling bertukar pesan dengan isi "aku rindu"
tetapi mendoakan dan mengharap kepada Sang Pemilik Hati
agar orang yang sedang kau rindu, balik merindu
karena tidak adil bukan rasanya, jika hanya kita saja yang disiksa rindu?

doakan
doakan
agar hanya kau yang selalu ada di hatinya, setelah Tuhan dan kedua orang tuanya

doakan
semoga dia selalu dalam keadaan yang baik-baik saja
ya, kewajibanmu hanya itu
di setiap akhir salam setelah sujudmu, memintalah
semoga Allah selalu melindunginya
dan berakhir pada pertemuan
yang tak pernah kau duga duga sebelumnya

selamat rindu..
yang jatuh meski bukan pada malam minggu
Dan sialnya, rinduku hanya selalu tentang kamu